A. Instruksi Dasar PLC
Didalam
pemrograman PLC terdapat beberapa instruksi – instruksi dasar yang sering
digunakan. berikut beberapa contoh dari instruksi - instruksi dasar yang
menggunakan software CX - Programmer.
a. Instruksi Counter
Instruksi
Counter digunakan untuk menghitung input yang masuk ke dalam counter tersebut.
Cara
kerja instruksi counter adalah,
Ketika counter (CNT 0000) Mendapat
input sebanyak dari set value maka akan mengaktifkan contact C0000 sehingga output (1.00) akan aktif. Sedangkan untuk
mereset counter bisa menggunakan
input 0.01.
b. Instuksi Timer
Pada
sebagian besar aplikasi kontrol terdapat peralatan untuk beberapa aspek kontrol
pewaktuan ( timing ). PLC mempunyai
fasilitas pewaktuan untuk program yang dapat digunakan. Metode umum dari
pemrograman sebuah rangkaian timer adalah untuk menentukan interval yang
dihitung dari suatu kondisi atau keadaan
Cara
kerja dari instruksi Timer adalah,
ketika Timer (TIM 0000) mendapatkan input selama set value akan mengaktifkan contact-contactnya
(T0000). Lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar 7.2.
Catatan:
dalam satu program alamat nomer Counter
dan Timer tidak boleh sama. Misal,
jika alamat nomer counter 0000 maka
alamat Timer tidak boleh menggunakan alamat 0000. Set value timer adalah set x 10. Sehingga misal set value yang diinginkan 10 detik maka
penulisan set valuenya adalah 10
detik x 10 = #100
c. Instruksi IL dan ILC
IL adalah singkatan dari Inter Lock sedangkan ILC adalah singkatan dari Interlock Clear berfungsi untuk mengunci program.Biasanya IL dan
ILC digunakan untuk tombol Emergency.
Cara kerja dari instruksi IL dan ILC
adalah, apabila tombol emergency
(input 0.02) ditekan maka semua diantara instruksi IL dan ILC tidak akan aktif.
d. Instruksi DIFU/DIFD
Aplikasi kontrol ini berfungsi untuk
mengaktifkan output selama satu scan.
Untuk mengaktifkan output selama
satu scan selain menggunakan instruksi DIFU / DIFD juga bisa menggunakan contact dengan differentiation up/down. Untuk membuat instruksi contact dengan differentiation up/down yaitu, klik New Contact – Detail>> –
Differentiation up / down. Seperti gambar
7.5.
e. Instruksi Holding Relay
Holding Relay adalah relay internal yang bisa di pakai untuk menahan system yang sedang
bekerja walau aliran supply power off,
misalnya jika Sumber Power/ PLN mati, apabila di pasang holding Relay maka proses bisa tetap lanjut tidak mulai dari awal
lagi.
f. Instruksi Compare
Instuksi
ini digunakan untuk membandingkan dua buah data .
Cara kerja instruksi Compare adalah apabila data D100 <
D200 maka output (1.02) akan aktif, jika D100 = D200 maka output (1.03) akan
aktif, dan apabila D100 > D200 maka output (1.03) yang akan aktif.
g. Instruksi MOV
Instruksi
ini digunakan untuk memindahkan data
h. Instruksi Scaling/SCL
Instruksi
ini digunakan untuk mengkonversi secara linier 4 digit data hexadecimal menjadi 4 digit BCD.
Sebuah
PLC agar dapat berfungsi sesuai dengan yang kita inginkan, maka terlebih dahulu
harus kita program. Dalam PLC ada dua jenis pemrograman yang menjadi standar
yaitu Kode Mnemonik dan Diagram Tangga (Ladder).
Perbedaanya adalah Kode Mnemonik dapat diinput dengan menggunakan konsol (handheld) yang sesuai dan komputer PC,
sedangkan Diagram Tangga (Ladder)
hanya bisa diinput melalui komputer PC dengan menggunakan software yang sesuai
dengan jenis PLC nya.
B. Instruksi
dan Simbol Dasar
Instruksi merupakan kode perintah
untuk mnemonik, sedangkan simbol biasa digunakan pada diagram tangga. Berikut
ini beberapa instruksi dan simbol dasar yang biasa digunakan pada PLC:
a.
Load (LD)
Instruksi Load adalah merupakan
jenis kontak/ relai NO (Normally Open), yaitu kondisi di mana kontaknya akan
tertutup (ON) jika dialiri arus listrik. LoaD atau LD dalam kode mnemonik,
biasa juga disebut eXamine If On (XIO). Jika ada input (secara fisik) ON, maka
simbolnya juga akan ON. Kondisi On ini nilai logika nya adalah 1. Di bawah ini
simbol untuk Load (LD):
b. Load
Bar/ Load Not (LDN)
Instruksi LoaDBar adalah merupakan
jenis kontak/ relay NC (Normally Close), kadang juga disebut LoaDNot atau
eXamine If Close ( XIC). Jika tidak ada input maka simbolnya dalam kondisi
tertutup (ON), sedang jika ada input maka akan terbuka (OFF).
|
||
Kondisi
Logika
|
Load
|
Load
Bar
|
0
|
False
|
True
|
0
|
False
|
True
|
1
|
True
|
False
|
1
|
True
|
False
|
Tabel 4.1 Load Bar/ Load Not
Kedua simbol
di atas (Load dan Load Bar) biasa digunakan untuk input-input internal,
eksternal dan kadang-kadang juga sebagai keluaran. Tetapi harus diingat bahwa
semuanya adalah hanya sebagai simulasi dari sebuah relay (bukan relay secara
fisik). Load dan Load Bar dalam diagram tangga harus diletakkan dibagian
sebelah kiri.
c.
Out
Instruksi Out adalah kadang-kadang juga disebut satu
instruksi OutputEnergize. Instruksi Out bisa diumpamakan seperti suatu Coil/
kumparan . Simbol nya kelihatan seperti yang ditunjukkan di bawah.
Jika
input sebelumnya dalam kondisi Tru, maka kondisi Out akan True. Out bisa juga
dikatakan Normally Open Output.
d. OutBar
Instruksi Outbar adalah
kadang-kadang disebut juga instruksi OutNot. Beberapa plc ada yang tidak
mempunyai instruksi ini.
Ketika
pada jalur diagram tangga (ladder) diawali oleh instruksi False, maka akan
menjadi True. Ketika instruksi dalamkondisi True yang secara phisik berarti On.
Kita simpulkan instruksi ini sebagai suatu Output normally closed. Instruksi
ini dapat digunakan untuk internal dan eksternal. Instruksi OutBar adalah
kebalikan dari instruksi Out.
e.
End
End adalah perintah terakhir setelah
ladder diagram diselesaikan tanpa symbol ini maka program tidak bias
dijalankan.
0 komentar :
Posting Komentar